Barier Kulit Rusak? Ini Cara Mengatasinya dengan Tepat dan Aman

vancouveruxawards.com – Belakangan ini, semakin banyak orang mengeluhkan kulit kering, kemerahan, hingga mudah iritasi akibat barier kulit yang rusak. Masalah ini bukan sekadar persoalan kosmetik, tetapi dapat memicu gangguan kesehatan kulit jangka panjang jika tidak ditangani secara benar.

Apa Itu Barier Kulit?

Barier kulit atau skin barrier adalah lapisan pelindung terluar kulit yang terdiri dari sel-sel kulit mati dan lipid (lemak alami). Fungsinya sangat penting Spaceman Pragmatic, yakni menjaga kelembapan, melindungi dari polusi, sinar UV, bakteri, hingga zat kimia dari luar.

Namun, faktor gaya hidup, cuaca ekstrem, serta penggunaan produk skincare yang terlalu keras dapat merusak lapisan ini. Akibatnya, kulit menjadi rentan terhadap infeksi, dehidrasi, dan peradangan.

Tanda-Tanda Barier Kulit Mengalami Kerusakan

Ada beberapa ciri umum yang menandakan bahwa barier kulit Anda mulai terganggu:

  • Kulit terasa perih, sensitif, dan mudah memerah

  • Tekstur kulit kasar atau bersisik

  • Muncul breakout meski tidak sedang menstruasi atau stres

  • Sensasi gatal atau terbakar saat memakai produk skincare

  • Kulit tampak sangat kering, bahkan setelah penggunaan pelembap

Menurut dr. Dinda Azzahra, Sp.KK, dari RS Cipto Mangunkusumo, “Kerusakan barier kulit bukan hanya disebabkan paparan luar, tetapi juga karena kebiasaan perawatan kulit yang salah. Terlalu sering eksfoliasi, misalnya, bisa mengikis lapisan pelindung kulit.”

Penyebab Umum Kerusakan Barier Kulit

  • Penggunaan sabun dengan pH tinggi

  • Over-exfoliating atau penggunaan bahan aktif berlebihan seperti retinol, AHA, BHA

  • Kurangnya hidrasi, baik dari skincare maupun asupan cairan

  • Stres dan pola makan tidak seimbang

  • Paparan sinar UV tanpa proteksi

Cara Mengatasi Barier Kulit yang Rusak

Untuk memulihkan kembali kondisi kulit, berikut langkah-langkah yang disarankan:

  1. Hentikan Sementara Produk Aktif
    Pertama-tama, hentikan penggunaan retinol, vitamin C, AHA/BHA, maupun produk eksfoliasi kimiawi. Biarkan kulit “istirahat” dari rangsangan berlebihan.

  2. Gunakan Cleanser yang Lembut dan pH Seimbang
    Pilih pembersih wajah yang tidak mengandung alkohol atau pewangi buatan, serta memiliki pH mendekati netral (pH 5.5).

  3. Gunakan Pelembap yang Kaya Ceramide dan Niacinamide
    Kandungan ini efektif memperkuat kembali struktur pelindung kulit. Gunakan dua kali sehari secara konsisten.

  4. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
    Bahkan saat tidak keluar rumah, sinar UV tetap dapat merusak kulit. Pilih sunscreen minimal SPF 30 yang bersifat non-komedogenik.

  5. Perbaiki Gaya Hidup dari Dalam
    Selain skincare, penting pula menjaga pola makan bergizi, cukup minum air putih, serta tidur yang cukup.

  6. Gunakan Produk Occlusive Jika Kulit Terlalu Kering
    Bahan seperti petrolatum (misalnya Vaseline) bisa membantu menjaga kelembapan kulit saat malam hari, namun harus digunakan secara hati-hati agar tidak menyumbat pori-pori.

Kapan Harus ke Dokter Kulit?

Jika kondisi kulit terus memburuk, muncul ruam hebat, atau tidak kunjung membaik setelah seminggu perawatan mandiri, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit. Bisa jadi, Anda membutuhkan perawatan medis khusus, seperti kortikosteroid topikal atau terapi LED untuk mempercepat regenerasi kulit.

 

By admin